Redaksi

Redaksi

Berjualan Ayam Goreng Sambil Berkebaya, Cara Unik KFC Rayakan Hari Kartini di Sangatta

Suasana KFC dalam perayaan Hari Kartini 21 April 2024. Foto: Cindy Tri/thelimit.id

Berjualan Ayam Goreng Sambil Berkebaya, Cara Unik KFC Rayakan Hari Kartini di Sangatta

Sangatta, thelimit.id – Di tengah sibuknya aktivitas Kota Sangatta, hampir lepas dari pandangan mata, sebuah momen unik warga rayakan hari bersejarah perjuangan para wanita. Sebuah restoran ayam cepat saji yang berada di tengah kota, suguhkan suasana yang tidak biasa. Di antara aroma ayam goreng tepung nan menggoda dan suasana ramai pengunjung, terlihat seorang pegawai perempuan bersanggul dan mengenakan kebaya, pakaian khas perempuan Indonesia, memancarkan keanggunan khas perempuan tradisional tanah Jawa.

Malam itu, Kota Sangatta tidak hanya diramaikan oleh aroma rempah-rempah dan sajian lezat Kentucky Fried Chicken (KFC), sebuah makanan cepat saji asal Louisville, Kentucky, Amerika Serikat yang didirikan oleh Kolonel Harland Sanders (1890–1980), seorang pengusaha yang mulai menjual ayam goreng dari restoran pinggir jalan di Corbin, Kentucky, selama Depresi Hebat.

Meski restoran dari barat namun kali ini nuansa berjualan KFC sungguh berbeda. Seorang pahlawan yang menjadi simbol perjuangan perempuan di Indonesia yakni Kartini menjadi inspirasi KFC untuk memulai hari pada 21 April, menjadi hari yang menyenangkan dan penuh suasana Nusantara bagi para pekerjanya.

Di balik meja kasir, Rara Sarira (24 tahun) memancarkan pesona ayu yang tak tertandingi. Dengan anggunnya, ia melayani pelanggan dengan ramah sambil sesekali memperlihatkan kepiawaian dalam menyiapkan segala paketan makanan cepat saji dalam banyak pilihan dan rasa. Ayam goreng renyah, kentang goreng hingga es krim, semua tersaji cepat dan tepat. Namun yang membuatnya nampak berbeda adalah kebaya yang membatu lekuk tubuh sang wanita. Pesona kecantikan alami ala perempuan Indonesia.

Baca juga:  Infrastruktur Pedesaan Jadi Fokus, Joni Berharap Bulan Juni Sudah Jalan

“Selama bekerja di berbagai tempat, baru kali ini saya merasakan menggunakan kebaya diperingatan Hari Kartini, tentu bangga dan senang sekali,” ungkapnya sambil tetap sibuk melayani pelanggan yang sedari tadi silih berganti memesan makanan.

Rara Sarira, Pegawai KFC Sangatta. Foto: Cindy Tri/thelimit.id


Kebaya yang dikenakannya menambah sentuhan elegan pada suasana restoran, mengingatkan kita pada keindahan warisan budaya yang terus dijunjung tinggi di tengah gerusan budaya dari luar negara tercinta. Pastinya di antara keriuhan dan kesibukan, kehadiran wanita-wanita cantik berkebaya di Hari Kartini kali ini tentu memberikan inspirasi. Mengingatkan kembali segenap warga Sangatta tentang keberhasilan dan perjuangan perempuan Indonesia. Sesaat menilik kembali sejarah tentang perjuangan dan pengorbanan Kartini yang semasa hidupnya berupaya meninggikan harkat serta derajat wanita agar setara dengan pria. Dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia kerja.

“Gak, Gak ribet (sulit, red) kok, justru merasa sangat dihargai,” lanjutnya.

Keberaniannya untuk memadukan tradisi dengan pekerjaannya yang modern menuai decak kagum dari pelanggan. Mereka bukan hanya terpesona oleh kelezatan ayam goreng yang menunya terpajang di banner seukuran tv keluarga itu. Tetapi juga oleh semangat dan dedikasinya dalam memperingati perjuangan kaum perempuan Indonesia yang begitu berharga.

“Ada banyak yang tanya, kenapa (mesti) pakai kebaya, kami bilang sedang memperingati hari Kartini, maknanya sih dalam ya, supaya kita bisa terus peduli kepada perempuan, dan perempuan juga harus tetap kuat gak boleh lemah,” tegasnya.

Baca juga:  Nasib Poolder Ilham Maulana, Anggota DPRD ini Usul Pakai Pihak Ketiga
Rara Sarira pekerja perempuan di restoran cepat saji KFC Sangatta. Foto: Cindy Tri/thelimit.d


Menggunakan kebaya meski terkesan simbolik, namun menjadi momen tersendiri bagi para pekerja perempuan di restoran tersebut. Hengki Abd. Aziz (28 tahun) seorang Shift Leader menyampaikan bahwa para pekerja perempuan yang tahu akan ada agenda mengenakan baju kebaya seperti ini, rata-rata responnya sangat senang.

“Memang (penggunaan kebaya) ini diperuntukkan untuk frontliner saja, karena kalau pegawai yang di belakang (dapur -red) kita mesti tetap memperhatikan kualitas dan keselamatan kerjanya. Dari semua restoran cepat saji di Sangatta, sepertinya hanya kami yang memperingati Hari Kartini semacam ini,” tuturnya bangga.

Seiring berjalannya waktu, cerita tentang pekerja perempuan di restoran KFC Sangatta yang merayakan hari Kartini menyebar luas. Per hari peringatan Kartini ini saja sudah ribuan potong ayam yang berbalut tepung dan bumbu khusus itu terjual habis.

“Setiap memperingati hari Kartini kami merayakannya dengan cara seperti ini, mereka (pekerja perempuan -red) pada senang mas, ya harapanya sih mudahan KFC bisa lebih maju lagi,” pungkasnya sembari berharap peringatan Hari Kartini tak dilupakan masyarakat.

Kisah ini tidak hanya menghangatkan hati, tetapi juga menjadi bukti bahwa di tengah kehidupan yang serba modern, nilai-nilai perjuangan kaum perempuan tetap berharga dan layak dipertahankan. KFC Sangatta menjadi satu bukti bahwa dunia usaha pun tak melupakan cita-cita Kartini untuk membebaskan perempuan dari berbagai keterbatasan untuk terus hidup dalam kesetaraan. Melalui pemaknaan yang disampaikan Rara dan para pegawai KFC lainnya. (*/Re)